Senin, 11 Agustus 2014

Perbedaan COMPILER Dengan INTERPRETER




Interpreter adalah perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut. Proses ini sangat berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.
Sedangkan Compiler sendiri adalah program sistem yang digunakan sebagai alat bantu dalam pemrogaman.Perangkat lunak yang melakukan proses penterjemahan code (yang dibuat programmer) ke dalam bahasa mesin. Hasil dari terjemahan ini adalah bahasa mesin. Pada beberapa compiler, output berupa bahasa mesin dilaksanakan dengan proses assembler yang berbeda.
Untuk lebih jelas mengenai perbedaan antara Interpreter dengan Compiler, ada baiknya saya jelaskan lebih terperinci mengenai dua hal ini.

Perbedaan antara Compiler dengan Interpreter :
1. Jika hendak menjalankan program hasil kompilasi dapat dilakukan tanpa butuh kode sumber. Kalau interpreter butuh kode sumber.
2. Jika dengan kompiler, maka pembuatan kode yang bisa dijalankan mesin dilakukan dalam 2 tahap terpisah, yaitu parsing ( pembuatan kode objek ) dan linking ( penggabungan kode objek dengan library ) . Kalau interpreter tidak ada proses terpisah.
3. JIka compiler membutuhkan linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam library demi menghasilkan suatu kode yang bisa dijalankan oleh mesin. Kalau interpreter tidak butuh linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam library.
4. Interpreter cocok untuk membuat / menguji coba modul ( sub-routine / program-program kecil ). Maka compiler agak repot karena untuk mengubah suatu modul / kode objek kecil, maka harus dilakukan proses linking / penggabungan kembali semua objek dengan library yang diperlukan.
5. Pada kompiler bisa dilakukan optimisasi / peningkatan kualitas kode yang bisa dijalankan. Ada yang dioptimasi supaya lebih cepat, ada yang supaya lebih kecil, ada yang dioptimasi untuk sistem dengan banyak processor. Kalau interpreter susah atau bahkan tidak bisa dioptimasikan.

pengertian kompiler & interpreter


pengertian kompiler


Bertahun tahun pemrograman bahasa tingkat tinggi (high level languange-HLL) telah dikenal luar di lingkungan pemrograman komputer karena kemudahan dalam pembuatannya. Beberapa tahun terakhir ada dua faktor yang menjadi perhatian dalam pengembangan program, yaitu : protabilitas dan pemeliharaan program. Seperti diketahui komputer tidak ‘mengenal’ HLL, sehingga diperlukan suatu konversi ke dalam bahasa mesin.
Compiler adalah suatu program yang melakukan proses translasi dari HLL ke dalam bahasa mesin di komputer. Disamping program translasi, compiler juga mempunyai beberapa fungsi penting, seperti diagnostik, contohnya kemampuan pendeteksian error/kesalahan. Pelannggaran spesifikasi HLL akan terdeteksi dan dilaporkan kepada programmer oleh compiler agar seger diperbaiki hingga mempermudah pembentukan machine language equivalent.

pengertian Interpreter


Interpreter adalah Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut.
Proses ini sangat berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu kesatuan perintahdalam bentuk bahasa mesin, dimana proses penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.
Interpreter atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda dengan Translator atau penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan. Interpreter akan menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara langsung atau orally sementara translator akan menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran secara tertulis.
Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

compiler dan interpreter:Mereka berdua sama seperti mereka mencapai tujuan yang sama, tetapi inheren berbeda tentang bagaimana mereka mencapai tujuan itu. Kode dikompilasi mengambil program (source) ditulis dalam beberapa jenis bahasa pemrograman, dan kemudian akhirnya menerjemahkannya ke dalam kode obyek atau bahasa mesin. Kode dikompilasi melakukan pekerjaan jauh lebih efisien, karena menghasilkan program bahasa mesin lengkap, yang kemudian dapat dieksekusi. Penafsir menerjemahkan instruksi satu per satu waktu, dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut segera. Compiler sendiri merupakan program komputer yang ditulis biasanya dalam beberapa implementasi bahasa.  


Compiler dan interpreter keduanya apa yang kita sebut penerjemah. Tujuan mereka adalah untuk menerjemahkan kode pemrograman bahasa sumber seperti (C + +, VB, Java, perakitan dan sebagainya) ke dalam bahasa tingkat rendah (bahasa mesin) yang dimengerti oleh komputer.

Bagaimana penerjemah berbeda:

Compiler menerjemahkan kode sorce sekaligus.

Interpreter menerjemahkan kode sumber satu baris seluruh pada suatu waktu.

Assembler adalah program utilitas yang digunakan untuk menerjemahkan pernyataan bahasa assembly ke dalam kode mesin komputer target.


Sumber : http://endimulyadi210.blogspot.com/

1 komentar: